ARTIKEL


Alpukat, Buah Kaya Manfaat Sehat
 

Alpukat adalah buah ajaib. Tidak hanya karena rasanya yang enak dan bisa menjadi bahan minuman atau makanan, tetapi juga karena manfaat kesehatannya yang banyak.
"Alpukat jauh lebih bermanfaat dari yang Anda pikir selama ini," Aaron Goldfarb penulis kesehatan di Fix(dot)com.

Alpukat mengandung potasium lebih banyak daripada pisang, yakni 975 miligram perbuah ukuran sedang. Sementara pisang ukuran sedang 'hanya' mengandung sekitar 487 miligram potasium.
Potassium merupakan elektrolit yang sangat penting untuk hidrasi tubuh, juga berkhasiat menurunkan tekanan darah dan menjaga fungsi normal otak dan syaraf.

Selain itu, potasium bisa menetralkan efek samping kelebihan sodium (garam) yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Lalu ada vitamin E, yang sangat bagus untuk kulit Anda. Melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan mengurangi iritasi. Menurut Goldfarb, alpukat juga dapat mencegah keriput dan baik untuk mengatasi rambut rusak.

Bagi Anda yang memiliki masalah bau mulut, jus alpukat membantu membersihkan mulut Anda dan membantu menghilangkan bakteri merugikan di usus yang sering menjadi penyebab bau mulut, menurut Dr. Sarah Brewer, seorang dokter dan penulis buku Extracted from Eat Well Stay Well.
Tapi jika Anda tidak suka rasa atau tekstur alpukat di lidah Anda, Anda bisa menerapkannya langsung ke kulit Anda untuk melembabkan kulit dan mengatasi kulit kering.

Ingin Sehat dan Berat Badan Turun? Konsumsi Buah Ini Setiap Hari

 Mungkin Anda tak suka mendengarnya, tapi seperti tahun-tahun yang terus bertambah, begitu pun berat badan Anda akan mengikuti. Begitu pula dengan peningkatan risiko beragam gangguan kesehatan, mulai dari berat badan hingga risiko diabetes, penurunan kognitif, penyakit jantung, dan kanker tertentu.
Untungnya, mikronutrien dalam beberapa jenis buah dapat membantu mengurangi risiko-risiko tersebut, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam British Medical Journal. Sebuah tim peneliti yang berbasis di Harvard melacak berat badan lebih dari 124.000 orang selama 24 tahun
Mereka menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak antioksidan flavonoid-yang berlimpah dalam buah-buahan, mengalami kenaikan berat badan setidaknya yang paling akhir, bahkan kebanyakan dari mereka berhasil menurunkan bobot tubuh beberapa kilogram.
Peserta studi yang mengonsumsi buah yang kaya tiga jenis flavonoid, khususnya flavonoid antosianin, flavonoid polimer, dan flavonol, mendapat hasil terbaik.
Kelompok ini mengonsumsi lebih sedikit kalori dan membakar lebih banyak energi-perpaduan sempurna untuk melangsingkan tubuh.
"Hal ini menunjukkan bahwa perubahan sederhana seperti hanya menambahkan beberapa genggam buah ke dalam menu harian And,a dapat memiliki dampak besar pada kesehatan jangka panjang," kata Monica Bertoia, PhD, seorang peneliti di departemen nutrisi di Harvard T. H. Chan School of Public Health.

Satu hal yang perlu diperhatikan: "Kami menemukan bahwa peningkatan asupan buah-buahan berkaitan erat dengan pengurangan berat badan," kata Bertoia.

"Tapi itu jika Anda makan buah utuh. Orang-orang yang meningkatkan asupan buah dengan cara menjadikannya jus, kedapatan mengalami kenaikan berat badan, mungkin karena jus mengandung banyak gula."
Berikut adalah beberapa alasan kuat untuk menambahkan buah-buahan sumber flavonoid ke dalam hari-hari Anda.
Apel-flavonoid polimer
Polimer flavonoid dalam apel menghambat enzim yang memecah gula sederhana. Ini berarti tubuh Anda menjadi tidak menyimpan gula sebagai lemak, namun membersihkan dan mengeluarkannya dari sistem tubuh Anda.
Pektin atau serat sarat flavonoid pada apel, dapat menekan kadar lemak yang beredar dalam darah Anda. Tidak semua apel adalah sama, demikian menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrition Journal.
Apel memiliki konsentrasi flavonoid tertinggi adalah Fuji, diikuti oleh Red Delicious. Gala masih cukup tinggi, namun kalah dengan apel Golden Delicious.
Apel Fuji memiliki lebih dari dua kali lipat flavonoid yang ditemukan dalam sebuah apel Empire, yang merupakan apel dengan jumlah flavonoid terendah.

Pir-flavonol, flavan-3-ols
Seperti apel, pir merupakan buah kaya pektin. Juga kaya akan flavonol dan flavan-3-ols, jenis flavonoid untuk melindungi Anda dari kenaikan berat badan dan diabetes tipe-2.

Dalam sebuah studi lain yang menggunakan banyak data yang sama seperti yang dilakukan Bertoia, mengonsumsi lebih banyak buah pir atau apel dapat membantu penurunan berat badan sedikit lebih banyak, dibandingkan buah lainnya.

Salah satu alasannya, mungkin karena buah pir segar menyediakan hampir seperempat kebutuhan serat harian Anda, yang baik untuk menjaga kehidupan flora usus yang menguntungkan.

"Bakteri usus yang sehat membantu tubuh menyerap dan mencerna flavonoid," kata Bertoia.

Bluberi-antosianin
Warna biru kehitaman buah beri berasal dari flavonoid konsentrasi tinggi yang disebut antosianin, jenis antioksidan kuat yang membantu mencegah kanker, penyakit jantung, dan peradangan.

"Hanya sedikit peningkatan antosianin yang berkorelasi dengan penurunan berat badan," kata Bertoia.

Bluberi beku memiliki konsentrasi tertinggi antosianin, diikuti oleh yang segar. Sedangkan, bluberi kering memiliki sekitar setengah jumlah antosianin bluberi beku atau segar, menurut sebuah studi di dalam Journal of Biomedicine and Biotechnology.

Stroberi-flavanol, antosianin
Stroberi juga mengandung antosiani n (meskipun tidak sebanyak blueberry) dan flavonol. Penelitian menunjukkan, bahwa hanya beberapa ons stroberi dapat mengurangi peradangan dan kenaikan kadar gula darah yang dipicu oleh makanan karbohidrat-berat.

Sebuah studi di British Journal of Nutrition menunjukkan, bahwa makan stroberi sebelum makan permen akan membuat tubuh lebih sulit menyerap gula, mencegah Anda mengalami kelebihan beban kalori.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar